Contoh Proposal Budidaya Kelinci

 

PROPOSAL USAHA

 

Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan

 

 

 

 

 

 

 

Judul:

PENGEMBANGAN BUDIDAYA KELINCI

 

 

Oleh:

KHAFID ALWI

PGSD ¾

40213111

 

 

 

STKIP ISLAM BUMIAYU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BUMIAYU

2015

BAB  I   PENDAHULUAN
  1. Judul Kegiatan : PENGEMBANGAN BUDIDAYA KELINCI
  2. Status Usaha : Usaha yang akan saya jalankan adalah rintisan usaha pengembangan yang telah ada dan secara berkelompok.
  3. Rasional Kegiatan : Usaha pengembangan BUDIDAYA KELINCI yang akan saya dirikan adalah jenis usaha industri kelompok berskala kecil. Alasan saya dalam memilih usaha industri pengembangan kelinci berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai beriktu; (a) Peningkatan gizi masyarakat (b) Peningkatan sumber serta sumber pakar. Dapat memanfaatkan limbah tanaman holikultura seperti wortel, labu, ketimun, kangkung dll. Serta kotoran kelinci merupakan jenis ternak yang mulai banyak dilirik peternak. (c). saya memiliki pengalaman dalam budidaya kelinci, selain sebagai daging kelinci juga bisa dimanfaatkan sebagai penghasil kulit dan bulu sebagai bahan baku industri.
  4. Tujuan Kegiatan :

Tujuan dari didirikankanya usaha industri budidaya kelinci ini adalah:

  1. Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas serta pendapat peternak secara berkelanjutan;
  2. Meningkatkan kemandirian dan kerja sama kelompok. Terciptanya kegiatan agrobisnis ternak kelinci yang di jalankan secara intensif;
  3. Meningkatkan kemampuan kelompok peternak secara manajerial dan teknis dalam mengembangkan usaha kelompoknya.
  4. Terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat dan meningkatnya pendapatan.

 

 

 

 

 

BAB  II  METODE PELAKSANAAN

  1. Produk : Produk olahan industri yang akan saya hasilkan adalah : KELINCI PEDAGING, Tekstur daging kelinci yang lembut dan gurih merupakan salah satu alasan banyak dicari konsumen. Selain itu, kandungan kolesterol daging kelinci juga jauh lebih rendah (164 mg/100 gr daging) dibandingkan daging ayam, sapi, domba, kambing dan babi (berkisar 220-250 mg/100 gr daging) sehingga lebih sehat dikonsumsi. Kandungan lemak daging kelinci 8%, sedangkan daging ayam 12%, daging sapi 24%, daging domba 14% dan daging babi 21%. Protein daging kelinci mencapai 21% sementara ternak lain hanya berkisar 17-20%. Berdasarkan kandungan protein, lemak dan kolesterol, daging kelinci sangat baik untuk dikonsumsi sebagai daging yang sehat dan semaikin diterima pasar. Selain diolah menjadi sate, beberapa pengusaha membuat variasi produk berbahan dasar kelinci seperti abon, bakso, burger, dendeng, nugget dan sosis. Tujuan dari deferesiansi produk tersebut agar dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyrakat. Manfaat lain yang bias diambil dari kelinci adalah pupuk dari kotoran yang dihasilkan. Air seni kelinci juga bias dipakai untuk penyubur tanaman dan pembasmi penyakit di daun. Berdasarkan realitas tersebut, terlihat bahwa peluang usaha budidaya ternak kelinci masih sangat menjajikan.

 

  1. Bahan Baku : 1. Pengadaan Ternak
  2. Pengadaan Peralatan Kandang
  3. Pengadaan Pakan
  4. Pengadaan Vaksin & Obat-obatan
  5. Proses Produksi :

Proses produksi budidaya kelinci

BUDIDAYA KELINCI akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:

  1. MEMBUAT KANDANG YANG NYAMAN

Selain sebagai tempat berteduh dari teriknya matahari dan dinginnya udara malam hari, kandang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biak. Oleh karena itu kandang menjadi syarat penting untuk sebuah kelangsungan hidup ternak dan kelangsungan hidup pengusaha ternak. Membuat kandang dan perlengkapan sangat dipengaruhi oleh kondisi lokasi,situasi, tingkat usaha dan modal.

Bentuk dan ukuran kandang yang akan dibangun sebaiknya memerhatikan kemudahan dalam bekerja, mengontrol serta kehematan waktu dan tenaga dalam pengelolaannya.

  1. TIPE DAN KONSTRUKSI KANDANG

Kandang kelinci dapat dimodifikasi dan ditempatkan sesuai dengan kondisi setempat. Hal penting yang harus diperhatikan adalah kandang harus tetap dalam kondisi sejuk dan kering serta terhindar dari segala macam gangguan (predator). Oleh karenanya, bahan yang digunakan untuk kandang harus menahan predator masuk ke kandang. Kandang juga sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.

  1. Bagian kandang
  2. Lantai

Lantai kandang dapat dibuat dari bambu, kayu, kawat, atau tanah. Kami memilih menggunakan bamboo dengan pertimbangan harga lebih murah, mudah didapat dan mudah pemasangannya. Pemasangan bamboo untuk lantai dibuat kisi-kisi dengan jarak antar bamboo 1-2cm.

  1. Dinding

Dinding terbuat dari kayu, kawat, bamboo atau gabungan dari ketiganya. Yang terpenting adalah sirkulasi udara tetap lancar dan terlindungi pada saat hujan ataupun saat terpaan angina kencang.

  1. Atap

Bahan yang paling efektif digunakan untuk atap adalah genteng dan asbes. Karena harganya terjangkau dan dapat menjaga kestabilan suhu kandang.

  1. Bentuk kandang

Bentuk kandang yang akan digunakan adalah kandang batrai dan kandang postal/koloni. Kandang dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsinya, yaitu :

  1. Kandang pejantan dengan ukuran 80 x 50 x 60 cm
  2. Kandang indukan dengan anakan dengan ukuran 90 x 70 x 60 cm.

Ukuran kandang sebaiknya disesuaikan dengan jenis kelinci yang dipelihara, secara umumukuran kelonggaran bisa diukur dari empat kali besar badannya.

  1. Perlengkapan kandang

Perlengkapan kandang berfungsi untuk memudahkan peternak dalam memelihara ternaknya, sekaligus sarana untuk mencapai keberhasilan usaha. Perlengkapan kandang meliputi :

  1. Tempat pakan
  2. Tempat minum
  3. Sarang beranak
  1. PENYIAPAN BIBIT

Ciri-ciri kelinci adalah sebagai berikut :

  1. Penampilan secara umum nampak tegap, gerakannya gesit
  2. Bulu halus mengkilap dan tidak rontok
  3. Pandangan mata tajam
  4. Nafsu makan baik
  5. Bagian kaki tidak bengkok
  6. Ekor naik mengikuti arus tulang punggung
  7. Bagian anus tidak basah atau kotor

Kelinci adalah hewan yang memiliki kemauan dalam beranak. Kelinci dapat melahirkan rata-rata 6-12 ekor. Masa pubernya dimulai umur 3 bulan keatas. Namun kelinci betina baru bias menghasilkan sel telur yang baik untuk betina pada usia 5,5 bulan keatas. Sedangkan pejantan biasanya sudah bias membuahi usia 4,5 bulan.

  1. PEMELIHARAAN

 

  1. Pemasaran :

Segmen pasar yang dibidik untuk sementara waktu tiga tahun kedepan adalah pasar lokal kota Blitar. Diperkirakan dengan jumlah penduduk  kota blitar 600.000. jiwa, 40 % nya adalah remaja yang dijadikan sasaran bidik pemasaran, maka akan ada sasaran bidik sejumlah 240.000 jiwa. Jika 5% dari jumlah remaja yang menjadi sasaran pemasaran tertarik terhadap produk sari nanas, maka akan ada calon konsumen sebesar 12.000 konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara konsinyasi pada toko-toko bahan makanan. Dengan asumsi konsumen 12.000 orang perbulan, maka jumlah produk yang harus dihasilkan adalah  kurang lebih 13200 gelas, yaitu jumlah target dan 10% untuk stok.

Dengan asumsi pasar tumbuh 20% pertahun, maka gambaran pasar 3 tahun kedepan dapat ditunjukan sebagai berikut:

Tahun usaha Jumlah Konsumen Jumlah Produk
2015 -2016 12.000 13.200
2016 – 2017 14.400 15.840
2017 – 2018 17.280 19.008

 

  1. Tempat Produksi :

Tempat produksi dilakukan di rumah sendiri di jalan raya Nglegok Kabupaten Blitar. Tempat produksi cukup strategis karena berada pada poros jalan raya Blitar-Nglegok sehingga dapat dengan mudah di akses oleh kendaraan untuk pengiriman maupun calon pembeli yang membawa kendaraan besar.

Luas tempat produksi yang disediakan adalah 80 meter persegi, yang terdiri dari: 20 meter persegi untuk penyiapan bahan baku, 20 meter persegi untuk proses pengolahan, 20 meter persegi untuk proses pengemasan, dan 20 meter persegi untuk gudang penyimpanan produk siap jual.

BAB  III  TARGET LUARAN

  1. Target produk :

Produk yang akan dihasilkan adalah SARI NANAS dalam kemasan gelas 220 ml. kualitas produk yang akan dihasilkan adalah sari nanas natural dengan bahan gula murni tanpa mempergunakan bahan pengawet maupun pewarna. Sesuai dengan kapasitas peralatan produksi, produk yang dapat dihasilkan adalah 240.000 gelas pertahun. Namun sesuai dengan jumlah konsumen yang ditargetkan, produksi yang akan dihasilkan adalah 500 gelas perhari atau 12.000 perbulan (24 hari kerja/bulan)

  1. Target konsumen :

Konsumen yang ditargetkan adalah usia remaja dengan jumlah target rata-rata 12.000 orang perbulan atau 144.000 orangpertahun.

  1. Target pendapatan : Jumlah pendapatan yang ingin saya peroleh setiap bulan adalah Rp. 2.400.000,-

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV   RENCANA BIAYA

  1. Rencana biaya usaha :

Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:

BIAYA INVESTASI    
1. PENGADAAN      
No Uraian Vol Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp.
1 Kelinci Indukan 130 ekor Rp    300,000  Rp    39,000,000
2 Kelinci Pejantan 13 ekor Rp    400,000  Rp      5,200,000
           Rp   44,200,000

 

2. PERALATAN          
a. Peralatan Kantor      
No Uraian Vol Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp.
1 Kandang Indukan 130 Unit Rp      70,000  Rp      9.100,000
2 Kandang Pejantan 13 Unit Rp      70,000  Rp         910,000
3 Kandang Anakan 10 Unit Rp      80,000  Rp         800,000
4 Sarang Beranak 130 Unit Rp        5,000  Rp         650,000
5 Tempat Makan 153 Unit Rp        5,000  Rp         765,000
6 Tempat Minum 153 Unit Rp      14,000  Rp      2,142,000
           Rp     7,575,000

 

b.        
No Uraian Vol Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp.
1 Kompor gas 1 bh  Rp     150,000  Rp         150,000
2 Tabung gas 12 kg 1 bh Rp      550,000  Rp         550,000
3 Sealer 1 bh Rp      800,000  Rp         800,000
4 Panci 20 liter 2 bh Rp      125,000  Rp         250,000
5 Drum 100 liter 1 bh Rp      175,000  Rp         175,000
6 Pengaduk logam 2 bh Rp        15,000  Rp           30,000
7 Timbangan 1 bh Rp        80,000  Rp           80,000
8 Gayung Melamin 2 bh Rp        20,000  Rp           40,000
           Rp     2,075,000
           
 JUMLAH BIAYA INVESTASI   (Peralatan) Rp      9,650,000

 

3. DATA OPERASI        
  Kapasitas produksi/hari 500 gelas 21  karton
  Hari kerja perbulan 24 hari 500  karton
  Standar harga  paket satuan  harga  harga/sat
1 Air 1 liter  Rp         25  Rp          25
2 Gula pasir 1 kg  Rp    6,000  Rp     6,000
3 Apel 1 kg  Rp    4,000  Rp     4,000
4 Esence 1 gram  Rp       250  Rp        250
5 Gelas 50 bh  Rp    7,500  Rp        150
6 Cup/tutup gelas 500 bh  Rp  17,500  Rp          35
7 Biaya sablon 1000 bh  Rp  25,000  Rp          25
8 Plastik sedotan 100 bh  Rp    3,000  Rp          30
9 Karton 1 bh  Rp    1,750  Rp     1,750
10 Gas        
  Upah kerja/bulan 24 hari  upah  Upah /hari
1 Manajer 1 bln  Rp 900,000  Rp   37,500
2 Tenaga harian 1 bln  Rp 600,000  Rp   25,000
           

 

 

4. BIAYA OPERASI          
a. Kebutuhan bahan baku          
No Uraian Vol. bahan Satuan  Harga /sat  Jumlah Total  Jumlah Total
1 Air 100 liter  Rp          25  Rp         2,500  
2 Gula pasir 5 kg  Rp     6,000  Rp       30,000  
3 Apel local 5 kg  Rp     2,500  Rp       12,500  
4 Essence 10 gram  Rp        250  Rp         2,500  
  Jumlah biaya bahan baku        Rp       47,500  Rp      47,500
             
b. Kebutuhan bahan pembantu          
No Uraian Vol. bahan Satuan  Harga /sat  Jumlah Total  Jumlah Total
1 Gelas 500 bh  Rp      150  Rp        75,000  
2 Tutup plastik 500 bh  Rp        35  Rp        17,500  
3 Biaya sablon 500 bh  Rp        25  Rp        12,500  
4 Plastik sedotan 500 bh  Rp        30  Rp        15,000  
5 Kemasan karton 21 bh  Rp   1,750  Rp        36,458  
  Jumlah biaya bahan pembantu        Rp      156,458  Rp    156,458
             
             Rp    203,958
c. Kebutuhan biaya  operasional          
No Uraian Vol. bahan Satuan  Harga /sat  Jumlah Total  Jumlah Total
1 Sewa listrik 500 bh  Rp         15  Rp        7,500  
2 Gas 500 bh  Rp         10  Rp        5,000  
3 Biaya promosi 500 bh  Rp         25  Rp      12,500  
4 Biaya Transportasi 500 bh  Rp         25  Rp      12,500  
  Jumlah biaya operasional        Rp      37,500  Rp 37,500

 

 

GAJI DAN UPAH KERJA          
No Uraian Volume Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp  Jumlah Total
1 Tenaga ahli 1 oh  Rp   37,500  Rp   37,500  
2 Pekerja 2 oh  Rp   25,000  Rp   50,000  
           Rp   87,500  Rp         87,500
             
  JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERHARI        Rp        328,958
  JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERBULAN        Rp     7,895,000
  BIAYA INVESTASI USAHA AWAL      Rp   17,545,000
  BIAYA CADANGAN OPERASIONAL      Rp     2,455,000
  JUMLAH TOTAL BIAYA USAHA      Rp   20,000,000

 

5. MENGHITUNG HARGA JUAL          
No Uraian Jumlah Biaya    Kapasitas produk  Biaya per unit  
1 Biaya bahan baku perbulan  Rp     5,795,000    Rp             12,000  Rp               483  
2 Biaya operasional perbulan  Rp     2,100,000    Rp             12,000  Rp               175  
  Total biaya operasi perbulan      Rp    7,895,000 Total Biaya per Unit  Rp               658  
             
  Margin keuntungan yang diharapkan 40  prosen 0.400  
  Harga Jual produk per unit  Rp          658 plus  Rp              263  Rp            921  
  Harga jual per karton isi 24  Rp          921    Rp                24  Rp      22,106  
             
6. TITIK IMPAS PRODUKSI          
  Biaya operasi perbulan  Rp    7,895,000        
  Jumlah Titik Impas produksi 8571 gelas 357  Karton  
 

 

           
7. RENCANA ALIRAN KAS          
URAIAN TRANSAKSI PERSIAPAN  BULAN 1  BULAN 2  BULAN 3
PERSEDIAAN PRODUK     500 600 660
         
Kas awal bulan  Rp      20,000,000  Rp         2,275,000  Rp      5,596,000  Rp            10,056,600
Jumlah unit terjual   400 440 484
Nilai penjualan    Rp       11,396,000  Rp    12,535,600  Rp            13,789,160
Pendapatan lain-lain        
Jumlah Pemasukan  Rp     20,000,000  Rp       13,671,000  Rp    18,131,600  Rp           23,845,760
           
Pembelian peralatan kerja & Kantor  Rp      9,650,000      
Pembelian bahan baku          
Pembelian bahan utama  Rp      1,320,000  Rp         1,320,000  Rp      1,320,000  Rp             1,320,000
Pembelian bahan penolong  Rp      3,755,000  Rp         3,755,000  Rp      3,755,000  Rp             3,755,000
Biaya operasional dan sewa  Rp         900,000  Rp            900,000  Rp         900,000  Rp                900,000
   Rp     5,975,000  Rp         5,975,000  Rp      5,975,000  Rp             5,975,000
           
Gaji dan Upah        
Tenaga ahli  Rp          900,000  Rp           900,000  Rp         900,000  Rp                900,000
Pekerja  Rp       1,200,000  Rp         1,200,000  Rp      1,200,000  Rp             1,200,000
   Rp       2,100,000  Rp         2,100,000  Rp      2,100,000  Rp             2,100,000
Jumlah Pengeluaran  Rp     17,725,000  Rp         8,075,000  Rp      8,075,000  Rp             8,075,000
           
 SALDO AKHIR BULAN  Rp      2,275,000  Rp         5,596,000  Rp    10,056,600  Rp           15,770,760

 

  1. Rancangan Pengembangan & Investasi:

Keuntungan yang saya peroleh dari usaha adalah :

Uraian Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
Hasil penjualan  Rp11,396,000  Rp12,535,600  Rp  13,789,160
Biaya operasional  Rp  8,075,000  Rp  8,075,000  Rp    8,075,000
Keuntungan  Rp  3,321,000  Rp  4,460,600  Rp    5,714,160

 

Keuntungan tersebut akan saya gunakan untuk:

Pengembalian modal 0.30%  Rp   996,300  Rp  1,338,180  Rp    1,714,248
Pengembangan usaha 0.30%  Rp   996,300  Rp  1,338,180  Rp   1,714,248
Tabungan 0.40%  Rp1,328,400  Rp 1,784,240  Rp   2,285,664

 

BAB V  JADWAL PELAKSANAAN.

Jadwal Pelaksanaan usaha dan tahap kebutuhan anggaran disusun sebagai berikut:

No Uraian Kegiatan Bulan Pelaksanaan
    Juni Juli
1 Pembelian peralatan Kantor 5 item  
Rp      7,575,000  
2 Pembelian peralatan produksi 8 item  
Rp      2,075,000  
3 Penataan ruang produksi    
Rp.  200,000  
4 Pembelian bahan baku produksi untuk satu bulan operasional   6 item
  Rp     5,795,000
  Jumlah Rp       9,850,000 Rp     5,795,000

 

 

BAB VI ORGANISASI PELAKSANA
  1. Personil : Personil pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:
No Nama Pendidikan/Keahlian Deskripsi tugas
1 Siti Sendari S1 Tataboga Manajer dan pemasaran
2 Karyono S1 Kimia Produksi
3 Janis DIII Elektro Produksi

 

  1. Pendamping : Usaha industri SARI NANAS dalam menjalankan usahanya akan didampingi oleh:
No Nama Lembaga/Keahlian Deskripsi tugas
1 Dra. Wahyuni, M.T Teknik Industri UM/ S1 Tataboga pengembangan teknologi
2 Syamsul Arifin CV. Aneka rasa/ pengolahan minuman pendampingan manajemen

 

BAB  VII  POTENSI KHUSUS

  1. Peluang Komersial: Produk SARI NANAS selama ini belum pernah diproduksi oleh perorangan ataupun industri makanan yang sudah ada, dengan demikian produk ini memiliki peluang pasar yang baik karena tanpa pesaing.
  2. Peluang Patent atau Haki: Sari Nanas merupakan produk baru dengan karakteristik sebagai minuman penyegar sekaligus memiliki khasiat untuk menurunkan kadar kholestrol, maka produk ini memiliki peluang yangbesar untuk mendapatkan patent.
  3. Peluang Legalitas: Peluang untuk mendapatkan legalitas usaha sangat tinggi karena produk minuman sari nanas diproduksi dengan teknologi pengolahan yang memenuhi syarat higyenitas dan bebas dari bahan berbahaya.

Leave a comment